Judul
: Pengaruh Modal Sendiri dan Kinerja Koperasi terhadap Perolehan SHU pada
Koperasi Pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa
Penulis : Garry Aditya
Tahun : PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010
Tema : Kinerja Koperasi
Dalam tata perekonomian nasional kita, sangat diharapkan agar koperasi Indonesia dapat menempati posisi dan kedudukan yang penting. Bahkan Koperesi Indonesia diharapkan menjadi sokoguru perekonomian nasional Indonesia. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku yang dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan. Sebagai badan usaha, pendapatan sangat menentukan besar kecilnya SHU yang diperoleh koperasi. Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang begitu banyak, maka perolehan SHU tergantung dari besarnya modal yang berhasil di himpun oleh koperasi untuk menjalankan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perkembangan modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, (2) Untuk mengetahui adakah pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi jika dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin terhadap perolehan SHU pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka. Dan alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dan analisis determinasi yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah SHU, sedangkan variabel independen adalah modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari nilai pendapatan dan nilai NPM koperasi.
Hasil analisis penelitian perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0, diperoleh persamaan regresi linear berganda Y = 1.82+ 0.119 X1 + 0.605 X2 + 2.60 X3. Pengaruh bernilai positif, artinya setiap kenaikan yang terjadi pada variabel modal sendiri, pendapatan dan NPM mengakibatkan penambahan pada nilai variabel SHU. Analisis determinasi (R2) adalah sebesar 0.995 menunjukan bahwa kontribusi atau pengaruh variabel modal sendiri, pendapatan, dan net profit margin terhadap variabel SHU sebesar 99.5 % sedangkan sisanya sebesar 0.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini.
Pendahuluan
Pada tahun 2020, tatkala dunia memasuki era perdagangan bebas secara total, Indonesia seharusnya telah mengakhiri masa Pembangunan Jangka Panjang Ketiga (PJP II tahun 1993-2018). Pada kurun waktu itu Indonesia diyakini benar-benar telah berada dalam kondisi siap siaga menghadapi globalisasi total. Namun sayang sekali, krisis moneter pada tahun 1998 yang diikuti oleh krisis multidimensional yang menimpa Indonesia telah memporak-porandakan bangunan ekonomi yang sebelumnya diyakini amat kokoh itu. Dengan runtuhnya bangunan ekonomi tersebut Indonesia harus merencanakan kembali persiapannya memasuki perdagangan bebas.
Menurut UU No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatatan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dengan makin berkembangnya kegiatan usaha koperasi tuntutan akan pelaksanaan pengelolaan koperasi secara professional semakin besar. Pengelolaan yang profesional membutuhkan sistem pertanggung jawaban yang baik serta informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Kesemuanya itu dapat tercapai apabila koperasi sebagai badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi melaksanakan kegiatan usahanya dengan menyesuaikan diri dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi. Dengan demikian dapat dikaitkan bahwa perkembangan koperasi merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup koperasi. Mereka yang punya kepentingan terhadap perkembangan suatu koperasi sangatlah perlu untuk mengetahui kinerja koperasi tersebut, dan kinerja koperasi dapat diketahui melalui laporan keuangan koperasi yang bersangkutan.
PT. Mahkota Aman Sentosa memiliki koperasi yang bergerak sebagai usaha simpan-pinjam. Dalam setiap bulannya koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa membuat laporan keuangan bulanan yang dibuat berdasarkan hasil rapat anggota (RAT) yang dilaksanakan setahun sekali. Adapun tujuan dibuatnya laporan tersebut untuk mengetahui kinerja koperasi setiap bulanya sehingga diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap pembagian SHU didalam koperasi tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis mengambil judul penelitian tentang “ PENGARUH MODAL SENDIRI DAN KINERJA KOPERASI TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI PEGAWAI PT. MAHKOTA AMAN SENTOSA”
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa pada setiap bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009?
2. Adakah pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi terhadap perolehan SHU pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa?
Pembahasan mengenai pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi terhadap SHU ini cukup luas, maka penulis membatasi penelitian sebagai berikut :
1. Penulis hanya membahas perkembangan modal sendiri pada koperasi melalui laporan keuangan bulanan.
2. Untuk mengetahui kinerja koperasi dapat diketahui melalui laporan perhitungan SHU yang terdapat pada koperasi yang bersangkutan. Dari data tersebut dapat diperoleh nilai pendapatan koperasi setiap bulannya, dan dari data tersebut juga dapat dianalisis menggunakan analisis rasio profitabilitas yaitu net profit margin (NPM).
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa pada setiap bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi jika dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin terhadap perolehan SHU pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yang hendak diperoleh yaitu diantaranya :
1. Manfaat Praktis
Sebagai bahan perbandingan yang dapat memberikan pandangan dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi perusahaan.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan bagi penulis maupun pembaca pada umumnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi terhadap perolehan SHU.
Metode Penelitian
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa yang terletak di Glodok Plaza Lt.5 Jl.Pinangsia Raya No.1 , Jakarta Barat.
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa pada setiap bulannya yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, metode yang digunakan adalah melalui studi pustaka, yaitu salah satunya dengan membaca laporan keuangan koperasi yang merupakan data sekunder, sedangkan data primer di dapat dari interview yang dilakukan dengan salah satu anggota koperasi tersebut. Untuk tambahan penulis membaca penelitian sebelumnya.
Alat Analisis yang Digunakan
Dalam melakukan penelitian ini, metode analisis yang di pakai adalah analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat dan analisis determinasi (R) yang digunakan untuk menguji ketepatan hasil analisis regresi, melalui penentuan besarnya pengaruh variabel bebas, yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
Hasil Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan antara modal sendiri, pendapatan dan net profit margin terhadap sisa hasil usaha, maka dapat terlihat hubungan antara keduanya dengan menggunakan program komputer SPSS (statistical product and service solutions) versi 17.0
Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2 … Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
Koefisien regresi Modal Sendiri (X1) sebesar 0.119, artinya jika modal sendiri mengalami kenaikan satu satuan, maka SHU akan mengalami kenaikan sebesar Rp 0.119. Dengan anggapan nilai pendapatan dan NPM adalah tetap. Koefisien bernilai positif antara modal sendiri dengan SHU, semakin naik modal sendiri maka semakin meningkatkan SHU.
Koefisien regresi Pendapatan (X2) sebesar 0.605, artinya jika pendapatan mengalami kenaikan satu satuan, maka SHU akan mengalami kenaikan sebesar Rp 0.605. Dengan anggapan nilai modal sendiri dan NPM adalah tetap. Koefisien bernilai positif antara pendapatan dengan SHU, semakin naik pendapatan maka semakin meningkatkan SHU.
Koefisien regresi Net Profit Margin (X3) sebesar 2.061, artinya jika NPM mengalami kenaikan satu satuan, maka SHU akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.061. Dengan anggapan nilai modal sendiri dan pendapatan adalah tetap. Koefisien bernilai positif antara NPM dengan SHU. Semakin naik NPM maka semakin meningkat SHU.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. a. Perkembangan modal sendiri per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan 2009 setiap bulannya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2009 yaitu sebesar 37.25% dan penurunan terjadi pada bulan September tahun 2009 yaitu sebesar -1,58%. kenaikan dan penurunan modal sendiri pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa dipengaruhi karena meningkat atau menurunnya jumlah anggota koperasi.
b. Perkembangan kinerja koperasi dilihat dari segi pendapatan per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa rata-rata setiap bulannya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2009 yaitu sebesar 29.37%. Sedangkan penurunan pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2008 yaitu sebesar -15.25%. Kenaikan dan penurunan jumlah pendapatan pada koperasi terjadi karena meningkat atau menurunnya partisipasi anggota yang di dapat dari simpanan wajib, pokok, dan sukarela dalam jasa usaha koperasi.
c. Perkembangan kinerja koperasi dilihat dari segi net profit margin (NPM) per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa setiap bulannya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2009 yaitu sebesar 96%. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2009 yaitu sebesar
-38%.
Kenaikan dan penurunan net profit margin (NPM) pada koperasi terjadi karena meningkat atau menurunnya sisa hasil usaha (SHU) dan pendapatan koperasi dalam setiap bulannya.
2. Kontribusi atau pengaruh variabel modal sendiri, pendapatan, dan net profit margin terhadap variabel SHU sebesar 99.5 % sedangkan sisanya sebesar 0.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Artinya pengaruh modal sendiri, pendapatan, dan net profit margin adalah sebesar 99.5 %.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapkan pengurus dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada anggota dan pengurus agar lebih giat melakukan pendekatan kepada pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa yang belum menjadi angota.
2. Berdasarkan kondisi setiap bulannya, koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa perlu mendapat perhatian dan perbaikan. Untuk memperbaikinya tidak dapat dilakukan hanya oleh pengurus saja, tetapi perlu dukungan lebih aktif dari anggota. Upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengurus : a. Memperbaiki dan melengkapi susunan kepengurusan
b. Meningkatkan kinerja pengurus
Anggota : a. Meningkatkan motivasi yang mengarah pada tumbuhnya partisipasi dalam meningkatkan pendapatan usaha koperasi.
b. Meningkatkan rasa memiliki terhadap koperasi.
3. Untuk meningkatkan pendapatan koperasi perlu dilakukan:
a. Meningkatkan laba usaha unit usaha dengan cara meningkatkan pelayanan.
b. Penghematan pada biaya-biaya yang bersifat nonteknis operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Penulis : Garry Aditya
Tahun : PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010
Tema : Kinerja Koperasi
Dalam tata perekonomian nasional kita, sangat diharapkan agar koperasi Indonesia dapat menempati posisi dan kedudukan yang penting. Bahkan Koperesi Indonesia diharapkan menjadi sokoguru perekonomian nasional Indonesia. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku yang dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan. Sebagai badan usaha, pendapatan sangat menentukan besar kecilnya SHU yang diperoleh koperasi. Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang begitu banyak, maka perolehan SHU tergantung dari besarnya modal yang berhasil di himpun oleh koperasi untuk menjalankan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perkembangan modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, (2) Untuk mengetahui adakah pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi jika dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin terhadap perolehan SHU pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka. Dan alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dan analisis determinasi yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah SHU, sedangkan variabel independen adalah modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari nilai pendapatan dan nilai NPM koperasi.
Hasil analisis penelitian perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0, diperoleh persamaan regresi linear berganda Y = 1.82+ 0.119 X1 + 0.605 X2 + 2.60 X3. Pengaruh bernilai positif, artinya setiap kenaikan yang terjadi pada variabel modal sendiri, pendapatan dan NPM mengakibatkan penambahan pada nilai variabel SHU. Analisis determinasi (R2) adalah sebesar 0.995 menunjukan bahwa kontribusi atau pengaruh variabel modal sendiri, pendapatan, dan net profit margin terhadap variabel SHU sebesar 99.5 % sedangkan sisanya sebesar 0.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini.
Pendahuluan
Pada tahun 2020, tatkala dunia memasuki era perdagangan bebas secara total, Indonesia seharusnya telah mengakhiri masa Pembangunan Jangka Panjang Ketiga (PJP II tahun 1993-2018). Pada kurun waktu itu Indonesia diyakini benar-benar telah berada dalam kondisi siap siaga menghadapi globalisasi total. Namun sayang sekali, krisis moneter pada tahun 1998 yang diikuti oleh krisis multidimensional yang menimpa Indonesia telah memporak-porandakan bangunan ekonomi yang sebelumnya diyakini amat kokoh itu. Dengan runtuhnya bangunan ekonomi tersebut Indonesia harus merencanakan kembali persiapannya memasuki perdagangan bebas.
Menurut UU No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatatan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dengan makin berkembangnya kegiatan usaha koperasi tuntutan akan pelaksanaan pengelolaan koperasi secara professional semakin besar. Pengelolaan yang profesional membutuhkan sistem pertanggung jawaban yang baik serta informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Kesemuanya itu dapat tercapai apabila koperasi sebagai badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi melaksanakan kegiatan usahanya dengan menyesuaikan diri dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi. Dengan demikian dapat dikaitkan bahwa perkembangan koperasi merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup koperasi. Mereka yang punya kepentingan terhadap perkembangan suatu koperasi sangatlah perlu untuk mengetahui kinerja koperasi tersebut, dan kinerja koperasi dapat diketahui melalui laporan keuangan koperasi yang bersangkutan.
PT. Mahkota Aman Sentosa memiliki koperasi yang bergerak sebagai usaha simpan-pinjam. Dalam setiap bulannya koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa membuat laporan keuangan bulanan yang dibuat berdasarkan hasil rapat anggota (RAT) yang dilaksanakan setahun sekali. Adapun tujuan dibuatnya laporan tersebut untuk mengetahui kinerja koperasi setiap bulanya sehingga diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap pembagian SHU didalam koperasi tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis mengambil judul penelitian tentang “ PENGARUH MODAL SENDIRI DAN KINERJA KOPERASI TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI PEGAWAI PT. MAHKOTA AMAN SENTOSA”
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa pada setiap bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009?
2. Adakah pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi terhadap perolehan SHU pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa?
Pembahasan mengenai pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi terhadap SHU ini cukup luas, maka penulis membatasi penelitian sebagai berikut :
1. Penulis hanya membahas perkembangan modal sendiri pada koperasi melalui laporan keuangan bulanan.
2. Untuk mengetahui kinerja koperasi dapat diketahui melalui laporan perhitungan SHU yang terdapat pada koperasi yang bersangkutan. Dari data tersebut dapat diperoleh nilai pendapatan koperasi setiap bulannya, dan dari data tersebut juga dapat dianalisis menggunakan analisis rasio profitabilitas yaitu net profit margin (NPM).
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan modal sendiri dan kinerja koperasi yang dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa pada setiap bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi jika dilihat dari segi pendapatan dan net profit margin terhadap perolehan SHU pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yang hendak diperoleh yaitu diantaranya :
1. Manfaat Praktis
Sebagai bahan perbandingan yang dapat memberikan pandangan dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi perusahaan.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan bagi penulis maupun pembaca pada umumnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh modal sendiri dan kinerja koperasi terhadap perolehan SHU.
Metode Penelitian
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa yang terletak di Glodok Plaza Lt.5 Jl.Pinangsia Raya No.1 , Jakarta Barat.
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa pada setiap bulannya yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, metode yang digunakan adalah melalui studi pustaka, yaitu salah satunya dengan membaca laporan keuangan koperasi yang merupakan data sekunder, sedangkan data primer di dapat dari interview yang dilakukan dengan salah satu anggota koperasi tersebut. Untuk tambahan penulis membaca penelitian sebelumnya.
Alat Analisis yang Digunakan
Dalam melakukan penelitian ini, metode analisis yang di pakai adalah analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat dan analisis determinasi (R) yang digunakan untuk menguji ketepatan hasil analisis regresi, melalui penentuan besarnya pengaruh variabel bebas, yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
Hasil Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan antara modal sendiri, pendapatan dan net profit margin terhadap sisa hasil usaha, maka dapat terlihat hubungan antara keduanya dengan menggunakan program komputer SPSS (statistical product and service solutions) versi 17.0
Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2 … Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
Koefisien regresi Modal Sendiri (X1) sebesar 0.119, artinya jika modal sendiri mengalami kenaikan satu satuan, maka SHU akan mengalami kenaikan sebesar Rp 0.119. Dengan anggapan nilai pendapatan dan NPM adalah tetap. Koefisien bernilai positif antara modal sendiri dengan SHU, semakin naik modal sendiri maka semakin meningkatkan SHU.
Koefisien regresi Pendapatan (X2) sebesar 0.605, artinya jika pendapatan mengalami kenaikan satu satuan, maka SHU akan mengalami kenaikan sebesar Rp 0.605. Dengan anggapan nilai modal sendiri dan NPM adalah tetap. Koefisien bernilai positif antara pendapatan dengan SHU, semakin naik pendapatan maka semakin meningkatkan SHU.
Koefisien regresi Net Profit Margin (X3) sebesar 2.061, artinya jika NPM mengalami kenaikan satu satuan, maka SHU akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.061. Dengan anggapan nilai modal sendiri dan pendapatan adalah tetap. Koefisien bernilai positif antara NPM dengan SHU. Semakin naik NPM maka semakin meningkat SHU.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. a. Perkembangan modal sendiri per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan 2009 setiap bulannya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2009 yaitu sebesar 37.25% dan penurunan terjadi pada bulan September tahun 2009 yaitu sebesar -1,58%. kenaikan dan penurunan modal sendiri pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa dipengaruhi karena meningkat atau menurunnya jumlah anggota koperasi.
b. Perkembangan kinerja koperasi dilihat dari segi pendapatan per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa rata-rata setiap bulannya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2009 yaitu sebesar 29.37%. Sedangkan penurunan pendapatan tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2008 yaitu sebesar -15.25%. Kenaikan dan penurunan jumlah pendapatan pada koperasi terjadi karena meningkat atau menurunnya partisipasi anggota yang di dapat dari simpanan wajib, pokok, dan sukarela dalam jasa usaha koperasi.
c. Perkembangan kinerja koperasi dilihat dari segi net profit margin (NPM) per bulannya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 pada koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa setiap bulannya mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2009 yaitu sebesar 96%. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2009 yaitu sebesar
-38%.
Kenaikan dan penurunan net profit margin (NPM) pada koperasi terjadi karena meningkat atau menurunnya sisa hasil usaha (SHU) dan pendapatan koperasi dalam setiap bulannya.
2. Kontribusi atau pengaruh variabel modal sendiri, pendapatan, dan net profit margin terhadap variabel SHU sebesar 99.5 % sedangkan sisanya sebesar 0.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Artinya pengaruh modal sendiri, pendapatan, dan net profit margin adalah sebesar 99.5 %.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapkan pengurus dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada anggota dan pengurus agar lebih giat melakukan pendekatan kepada pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa yang belum menjadi angota.
2. Berdasarkan kondisi setiap bulannya, koperasi pegawai PT. Mahkota Aman Sentosa perlu mendapat perhatian dan perbaikan. Untuk memperbaikinya tidak dapat dilakukan hanya oleh pengurus saja, tetapi perlu dukungan lebih aktif dari anggota. Upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengurus : a. Memperbaiki dan melengkapi susunan kepengurusan
b. Meningkatkan kinerja pengurus
Anggota : a. Meningkatkan motivasi yang mengarah pada tumbuhnya partisipasi dalam meningkatkan pendapatan usaha koperasi.
b. Meningkatkan rasa memiliki terhadap koperasi.
3. Untuk meningkatkan pendapatan koperasi perlu dilakukan:
a. Meningkatkan laba usaha unit usaha dengan cara meningkatkan pelayanan.
b. Penghematan pada biaya-biaya yang bersifat nonteknis operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Sitio dan Halamoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan
Praktik. Jakarta: Erlangga
Bambang, Riyanto. 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE
Dwi, Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom
Ign, Sukamdiyo. 1997. Manajemen Koperasi. Semarang: Erlangga
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Miswanto., dan Eko Widodo. 1988. Manajemen Keuangan 1. Jakarta: Universitas Gunadarma
Muslimin, Nasution. 2008. Koperasi Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. Jakarta: PIP dan LPEK
Ninik, Widiyanti. 1998. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rasyid, Yusuf., Nyoman Suprastha., dan Widayatmoka. 2000. Ekonomi Koperasi Dasar Struktur Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Singgih, Santoso. 1999. SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 7.5. Jakarta: PT Gramedia
Sunardi. 2000. Penggunaan Rasio Keuangan sebagai Upaya untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi Eka Kapti. Studi kasus di KPRI "Eka Kapti" Probolinggo dan KOPKAR, Malang: Universitas Merdeka
Undang-undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Bambang, Riyanto. 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE
Dwi, Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom
Ign, Sukamdiyo. 1997. Manajemen Koperasi. Semarang: Erlangga
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Miswanto., dan Eko Widodo. 1988. Manajemen Keuangan 1. Jakarta: Universitas Gunadarma
Muslimin, Nasution. 2008. Koperasi Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. Jakarta: PIP dan LPEK
Ninik, Widiyanti. 1998. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rasyid, Yusuf., Nyoman Suprastha., dan Widayatmoka. 2000. Ekonomi Koperasi Dasar Struktur Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Singgih, Santoso. 1999. SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 7.5. Jakarta: PT Gramedia
Sunardi. 2000. Penggunaan Rasio Keuangan sebagai Upaya untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi Eka Kapti. Studi kasus di KPRI "Eka Kapti" Probolinggo dan KOPKAR, Malang: Universitas Merdeka
Undang-undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Sumber :
Sertifikat Workshop
Tidak ada komentar:
Posting Komentar